POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK
AMBALAN BALAPUTERA DEWA - PRAMODHAWARDANI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN
06-051 & 06-052
Adanya perkembangan psikologi peserta didik (anggota muda), menyebabkan munculnya suatu pemikiran untuk mengembangkan Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak yang berpangkalan di SLTA yang disesuaikan dengan perkembangan jiwa dan rohani peserta didik serta kondisi lingkungan di Gugus Depan. Berdasarkan SK. Kwarnas No.080 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega bahwa Golongan Pramuka Penegak yang berusia antara 16 - 20 tahun dalam sistem pembinaannya lebih banyak diperankan kepada peserta didik (75%) sedangkan peran yang diberikan Pembina lebih sedikit (25%), sehingga pembinaan Pramuka Golongan Penegak lebih banyak mengutamakan pemberdayaan Peserta Didik (subjek).
Adapun Pola Pembinaan Pramuka Penegak yang diterapkan di Gugus Depan Jakarta Selatan 6051 - 6052 Ambalan Balaputera Dewa - Pramodhawardani pangkalan SMU Negeri 66 Jakarta adalah dengan mengutamakan penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, seperti :
1. Sistem Satuan Terpisah antara Pramuka Putra dan Pramuka Putri
2. Sistem Berkelompok/beregu dengan adanya Sangga-sangga
3. Pentahapan jenjang kenaikan Tingkat yang meliputi :
a. MASA PERKENALAN selama (1 bln) sebagai TAMU AMBALAN.
b. MASA ORIENTASI selama (6 bln) sebagai CALON PENEGAK
c. MASA LATIHAN selama (12 bln ) sebagai PENEGAK BANTARA
d. MASA PEMANTAPAN selama (12 bln) sebagai PENEGAK LAKSANA
4. Pentahapan jenjang kenaikan tingkat disesuaikan dengan Sistem Pendidikan Nasional yang berlaku disekolah tingkat SMU yang menggunakan sistem semester.
5. Pelaksanaan sistem pembinaan melalui pola pentahapan jenjang kenaikan tingkat dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi dilapangan, yaitu :
a. MASA PERKENALAN dilaksanakan dengan perkenalan antara Tamu Ambalan dengan Pembina Gudep, Pembina Penegak, Pembantu Pembina Penegak, Dewan Ambalan, dan Anggota Ambalan serta Purna Anggota Ambalan. Selain itu juga Tamu Ambalan diperkenalkan dengan Adat Istiadat Ambalan yang berkaitan dengan Sejarah berdirinya Ambalan. Materi tersebut dapat dilakukan oleh Dewan Ambalan atau Pemangku Adat.
b. MASA ORIENTASI dilaksanakan dengan pemberian informasi (materi) mengenai Adat Istiadat Ambalan, Sejarah Kepramukaan, Organisasi Pramuka, Dewan Ambalan dan Materi yang disyaratkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara serta materi pengujian SKU tingkat Penegak Bantara. Materi Adat Istiadat Ambalan dapat dilakukan oleh Pemangku Adat, dan Materi lainnya yang bersifat Tehnik Kepramukaan dapat diberikan oleh Dewan Ambalan sedangkan Materi Pengujian SKU harus dilakukan oleh Pembina Penegak atau Pembantu Pembina Penegak.
c. MASA LATIHAN dilaksanakan dengan pemberian materi kepenegakan yang berorientasikan pada pengembangan jiwa kepemimpinan (Leadership), Kemampuan berorganisasi, Manajemen Satuan, Manajemen Kegiatan, Penguasaan Teknologi, Ketrampilan Kewirausahaan serta pengamalan prinsip Pramuka Penegak yang tercermin pada pola TRI BINA ( Bina Diri, Bina Satuan, Bina Masyarakat ). Materi dapat diberikan/dilakukan oleh Dewan Ambalan dan bila tidak memungkinkan dapat diberikan oleh Pembina atau Pembantu Pembina.
d. MASA PEMANTAPAN dilaksanakan dengan pola pendidikan sosial kemasyarakatan berupa pelaksanaan kegiatan bakti sosial seperti ( Donor Darah, Pramuka Peduli Narkoba, Pramuka Peduli Sampah, Pramuka Peduli Banjir, dll).
STRUKTURISASI POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK
AMBALAN BALAPUTRA DEWA - PRAMODHAWARDANI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 06-051 / 06-052
1. Dewan Ambalan
Dewan Ambalan (DA) Penegak merupakan salah satu wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak dalam mengelola aktifitas Pramuka Penegak di Gugus Depan. Mengacu pada Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, maka Pengurus DA Putra (Balaputra Dewa) harus terpisah dengan Pengurus DA Putri (Pramodhawardani). Dengan berpegang pada motto Penegak " Dari Penegak, Oleh Penegak, Untuk Penegak ", maka Pramuka Penegak mempunyai kebebasan dalam mengekspresikan dan mengembangkan kreatifitasnya dalam mengelola kegiatan dibawah pengawasan orang dewasa ( Pembina ). Dalam hal ini Peranan Dewan Ambalan mendapat porsi yang lebih besar (75%) dalam segi pembinaan kepada anggotanya. Peranan pembina lebih banyak sebagai pendamping dan konsultan yang bersikap tut wuri handayani ( Sistem Among ).
Teknis kePramukaan diserahkan/ dipercayakan kepada Dewan Ambalan, sedangkan yang bersifat kejiwaan dalam usaha pembentukan watak dan pribadi, tetap ditangani Pembina. Bimbingan pembina lebih banyak ditujukan kepada Dewan Ambalan bukan kepada anggotanya.
2. Pembantu Pembina
Merupakan anggota dewasa atau minimal Pramuka Pandega yang telah menempuh Kursus Mahir Dasar yang dapat secara langsung memberikan bimbingan atau pembinaan kepada peserta didik. Dalam hal ini Pembantu Pembina menempatkan diri sebagai Pendamping.
3. Pembina Penegak
Merupakan seorang anggota dewasa yang telah memenuhi persyaratan sebagai Pembina Golongan Penegak (Mahir Penegak) yang memberikan bimbingan kepada Pramuka Penegak yang bersifat mental spiritual, pengembangan jiwa kepemimpinan dan karakter serta psikologi peserta didik.
4. Pembina Gudep
Pembina Gugus Depan ( Gudep ) merupakan penanggung jawab atas kelangsungan hidup gudep dimana seluruh aktifitas dan kegiatan Gudep harus sepengetahuan Pembina Gudep. Pembina Gudep harus dapat menempatkan posisinya dan memperlakukan Peserta Didik sebagai "Mitra Kerja" (subjek pendidikan). Dalam hal ini Peranan Pembina Gudep hanya 25% dalam memberikan Pembinaan kepada Peserta Didik.
5. Mabigus
Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) merupakan salah satu unsur penting dalam pembinaan Gugus Depan, dimana peranan Mabigus lebih mengarah pada pemberian bantuan yang bersifat moril maupun materil. Dan kepengurusan Mabigus di Gugus Depan yang berpangkalan di SMU 66 Jakarta biasanya dipimpin oleh Kepala Sekolah.
6. Purna Ambalan Pramadewa
Merupakan suatu perkumpulan diluar struktur yang secara formal tidak aktif sebagai anggota Pramuka namun secara informal sangat berperan penting dalam memberikan bimbingan dan bantuan dalam pengembangan Gugus Depan Jakarta Selatan 6051 - 6052 yang berpangkalan di SMU 66 Jakarta sebagai suatu wujud sumbangsih dan darma baktinya kepada Sekolah (almamater) maupun kepada Gerakan Pramuka (Gudep).
ADAT ISTIADAT
AMBALAN BALAPUTRA DEWA - PRAMODHAWARDANI
GUGUS DEPAN JAKARTA SELATAN 06-051 / 06-052
1. Upacara Pembukaan Latihan
· Kerapihan Pembukaan Latihan
· Sangga Kerja menyiapkan kelengkapan Upacara
· Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
· Laporan Pemimpin Sangga kepada Pradana
· Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga
· Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan
· Pradana menjemput Pembina dan mengantarinya ke sebelah kanan para Pemimpin Sangga
· Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan Adat Ambalan yang berlaku
· Petugas Bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya
· Pembacaan Dasa Dharma atau Sandi Ambalan oleh Petugas
· Pembina membaca teks Pancasila diikuti oleh anggota Ambalan
· Pengumuman dari Pradana/Pembina
· Pradana memimpin do'a sesuai dengan agama masing-masing
· Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan
2. Upacara Penutupan Latihan
· Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
· Pemimpin Sangga menempati tempat di sebelah kanan barisan dan Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga
· Pradana menjemput Pembina dan mengantarinya ke sebelah kanan para Pemimpin Sangga
· Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan Adat Ambalan yang berlaku
· Petugas Bendera menurunkan Sang Merah Putih dengan Pradana memimpin penghormatannya
· Pembacaan Renungan atau Sandi Ambalan oleh Petugas
· Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dll
· Pradana memimpin do'a sesuai dengan agama masing-masing
· Laporan Pradana kepada Pembina Penegak
· Barisan dibubarkan oleh Pradana
3. Upacara Penerimaan Tamu Ambalan
· Tamu Ambalan mengambil tempat di sebelah kiri Pradana atau Pembina
· Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan
· Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan Ambalan
· Barisan di bubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan
4. Upacara Penerimaan Calon Penegak kepada Ambalan (dilaksanakan sesudah upacara latihan)
· Pradana mengumpulkan anggota Ambalan
· Tamu Ambalan berada di tempat yang disediakan
· Pembacaan Surat Keputusan Pembina Gudep
· Tamu Ambalan didampingi oleh Pradana dan Pemangku Adat untuk dihadapkan kepada Pembina Gugus Depan
· Laporan Pemangku Adat dan Pradana, dan mundur satu langkah dari Calon Penegak
· Bendera Merah Putih memasuki tempat pelantikan dan anggota yang lain memberi hormat
· Pengantar kata dari Pembina Gugus Depan
· Tanya Jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon Penegak
· Tamu Ambalan yang akan dilantik menjadi calon Penegak dipersilakan berdo`a sesuai dengan agamanya masing-masing
· Calon Penegak paling kanan memegang ujung bendera Merah Putih dan meletakkan didadanya, calon penegak yang lain memegang pundak calon penegak disebelah kanannya.
· Pengucapan Ulang Janji (Tri Satya) oleh Pembina Gudep diikuti oleh Tamu Ambalan, dan peserta upacara memberi hormat
· Bendera Merah Putih meninggalkan tempat pelantikan
· Penyematan Setangan Leher/Pita Leher kepada Tamu Ambalan yang telah dilantik oleh orang tua peserta didik
· Pembacaan Sandi Ambalan Balaputera Dewa - Pramodhawardani, bagi putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal dan diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri sikap berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu erat dan diletakkan didada
· Laporan Pemangku Adat dan Pradana, dan membawa Calon Penegak kebarisan anggota Ambalan
· Pembacaan Do`a oleh Pembina Gudep/Petugas
· Ucapan selamat dari anggota Ambalan, Pembina dan orang tua peserta didik dilanjutkan dengan acara Adat Ambalan
5. Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara (Upacara ini tidak boleh dihadiri oleh Calon Penegak)
· Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri ke hadapan Pembina
· Laporan Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri kepada Pembina Gudep
· Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri, mengenai watak dan kecakapan calon
· Pendamping kanan dan pendamping kiri mundur satu langkah dari Calon Penegak yang akan dilantik
· Sang Merah Putih di bawa oleh Petugas ke sebelah kanan Calon Penegak yang akan dilantik, anggota Ambalan menghormat dipimpin oleh Pradana
· Tanya Jawab tentang SKU antara pembina dengan Calon Penegak
· Penyucian Diri Calon Penegak yang akan dilantik dengan membasuh tangan dan wajah dengan air kembang sebagai suatu simbol membersihkan diri dari segala pikiran kotor dan perbuatan yang tidak baik, dilanjutkan dengan mengusap tangan dan wajah dengan handuk putih bersih dan membuang handuk tersebut kebelakang sejauh-jauhnya sebagai suatu simbol menjauhkan segala kotoran pisik maupun jiwa. (Adat Ambalan)
· Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing
· Pengucapan Ulang Janji Tri Satya yang dituntun oleh Pembina Gudep, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri, tepat pada jantungnya; peserta upacara memberikan penghormatan.
· Bendera Merah Putih meninggalkan tempat pelantikan, anggota Ambalan memberi hormat
· Penyematan Tanda Kecakapan Umum (TKU) Penegak Bantara oleh Anggota sendiri.
· Pembacaan Sandi Ambalan Balaputera Dewa - Pramodhawardani, bagi putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal dan diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri sikap berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu erat dan diletakkan didada
· Laporan Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri, dan membawa Calon Penegak kebarisan anggota Ambalan
· Pembacaan Do`a oleh Pembina/Petugas
· Ucapan selamat dari anggota Ambalan, Pembina dan orang tua peserta didik dilanjutkan dengan acara Adat Ambalan
6. Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara ke Penegak Laksana
· Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh Pendampingnya ke hadapan Pembina
· Pembina minta penjelasan kepada pendamping, mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan
· Para Pendamping kembali ke tempat
· Tanya Jawab tentang SKU antara pembina dengan Penegak Bantara yang akan naik tingkat
· Sang Merah Putih di bawa oleh Petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota Ambalan menghormat dipimpin oleh Pradana
· Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan
· Pembina melepas tanda Penegak Bantara diserta pesan seperlunya
· Penegak yang bersangkutan mengulang janji Tri Satya yang dituntun Pembina, dengan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri, tepat pada jantungnya; peserta upacara memberikan penghormatan.
· Tanda Penegak Laksana di pasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan
· Pembacaan Sandi Ambalan Balaputera Dewa - Pramodhawardani, bagi putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal dan diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri sikap berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu erat dan diletakkan didada
· Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing
· Ucapan selamat dari anggota Ambalan
· Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara
7. Upacara Pindah Golongan dari Penegak ke Pandega
· Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf
· Penegak yang akan pindah golongan dipanggil kehadapan Pembina Penegak
· Penjelasan Pembina atas kepindahan golongan
· Penegak yang akan pindah minta diri kepada Anggota Ambalan
· Pembina menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Gudep
· Pembina Gudep menerimanya sesuai dengan adat yang berlaku
8. Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke Masyarakat
· Penjelasan Pembina
· Penegak yang bersangkutan minta diri
· Sambutan wakil anggota Ambalan
· Kata Pelepasan dari Pembina Penegak dan Penyerahan surat Keterangan
· Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan Ambalan
· Berdo'a dipimpin oleh Pembina Penegak
· Ramah Tamah diakhiri dengan membuat rangkaian persaudaraan
9. Upacara Pelantikan Dewan Ambalan
· Pengurus Dewan Ambalan yang akan dilantik menempatkan diri ke hadapan Pembina
· Pembacaan Surat Keputusan Pembina Gudep
· Sang Merah Putih di bawa oleh Petugas ke sebelah kanan Dewan Ambalan yang akan dilantik, anggota Ambalan menghormat
· Tanya Jawab Pembina Gudep dengan Dewan Ambalan
· Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing
· Pengucapan Ulang Janji Tri Satya yang dituntun oleh Pembina Gudep, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri, tepat pada jantungnya; peserta upacara memberikan penghormatan.
· Bendera Merah Putih meninggalkan tempat pelantikan, anggota Ambalan memberi hormat
· Penyematan Tanda Jabatan Dewan Ambalan oleh Pembina
· Serah Terima Jabatan Dewan Ambalan lama kepada Dewan Ambalan Baru dengan penandatanganan Piagam Serah Terima Jabatan serta penyerahan Panji Ambalan
· Pembacaan Sandi Ambalan Balaputera Dewa - Pramodhawardani, bagi anggota Ambalan putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal dan diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri sikap berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu erat dan diletakkan didada. Bagi Dewan Ambalan yang dilantik (khusus Pradana Putra) memegang Panah dan Busur/Kapak sebagai simbol senjata untuk berjuang dan (khusus Pradana Putri) memegang Sekuntum Bunga Mawar sebagai simbol cinta kasih yang abadi.
· Pembacaan Do`a oleh Petugas
· Ucapan selamat dari anggota Ambalan, Pembina dan orang tua peserta didik
Disusun oleh : Sulaeman, Pembantu Pembina Penegak Gugus Depan Jakarta Selatan 6051 - 6052 Pangkalan SMU Negeri 66 Jakarta, Ketua Dewan Kerja Cabang Jakarta Selatan masa bakti 2000-2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar